October 19, 2012

Antie Solaiman Ibu Pemuda Papua



Oleh : Berna Dian





Keprihatinan akan peradaban masyarakat pedalaman Papua mendorong Antie Solaiman untuk tinggal dan melayani masyarakat Papua selama 10 tahun. Semangat untuk mendidik para pemuda Papua tak pernah terhenti. Wanita berusia 59 tahun ini, sekarang mendirikan Pusat Studi Papua di Universitas Kristen Indonesia.

Melihat langsung kehidupan rakyat Papua yang minim  dalam hal pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Mendorong seorang wanita kelahiran Yogyakarta 9 desember 1952 ini berjuang melayani kehidupan masyarakat pedalaman Papua.

Adalah Antie Solaiman wanita tamatan S3 jurusan etika sosial politik seminary theologi dan filsafat Jakarta. Antie pertama kali terjun mengunjungi pedalaman Papua di tembaga pura, tepatnya pada tahun 1986. 

Dr. antie solaiman, MA
di dabra banyak gadis-gadis anak kepala suku yang usianya masih 14-15 th mereka sudah punya anak karena orang-orang yang mau cari kulit buaya, mereka dinikahi kemudian ditinggal selamanya, suaminya alasan belajar ke prancis padahal jual kulit buaya untuk tas Hermes dll.

Dr. antie solaiman, MA
DI DABRA orang papua gak ada yg gak naik kelas, mereka dalam 1th sekolah cuma 2 minggu, karna 3 bulan cari buaya, anak2 usia 14th pny anak mungkin suaminya usia 15th ini jd keprihatinan bagi saya
 
Pergi seorang diri dengan dana sendiri hal ini terus ia lakukan mengunjungi satu per satu wilayah pedalaman papua. Kehidupan yang jauh dari peradaban pun ia lihat dan rasakan selama 10 tahun. Antie  prihatin melihat pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia terhadap rakyat papua.

Berbagai upaya ia berikan untuk papua  misalnya saja dengan mengajar di SD, SMP dan SMA di distrik Dabra, melayani para lansia, mengajar mahasiswa, mengajar sekolah minggu, mengajar Mama-mama di Jayapura, mendirikan sekolah perempuan di Jayapura hingga mendirikan sekolah tinggi Ilmu Sosial Politik di Merauke.




Tak berhenti hanya di papua, pelayanannya terus di lebarkan hingga ke Kepulauan Mentawai, kurang lebih 10 tahun ia melayani masyarakat Mentawai, membangun puskesmas dan sarana pendidikan lainnya.

Awalnya Antie berprofesi sebagai dosen di UKI, saya ingat tahun 2007 saya menjadi muridnya kalau tidak salah saat itu Beliau mengajar Teori dan Falsafak Komunikasi. Jujur saja nama Anti e Solaiman sangat akrab ditelinga mahasiswa-mahasiswi FISIPOL UKI, selain karena Beliau dipandang sebagai dosen, Beliau pun dipandang seperti aktivis, dan punya rasa cinta yang kuat terhadap Papua.

 
Tak heran saat itu saya jarang sekali bertatap muka dengan Beliau di setiap perkuliahan kami. Kini Antie Solaiman sudah tidak mengajar sebagai Dosen UKI lagi tapi tepat  2 tahun lalu ia  mendirikan Pusat Studi Papua di UKI. Di kampus ini terdapat kurang lebih 200 mahasiswa-mahasiswi  asal papua yang diberikan beasiswa, asrama, dan uang saku.

Alasan Antie mendirikan Pusat Studi Papua di Lembaga Akademis maka akan lebih mudah jika kampus menyelenggarakan acara-acara, diskusi-diskusi dengan tema politik, budaya atau sosial. Dilain sisi Antie punya harapan agar Pusat Studi Papua tidak hanya menjadi pusat belajar dan diskusi saja tapi kedepannya bisa mendobrak tembok tinggi penghalang perubahan dan kesejahteraan yang kini terjadi di Papua.

Kegiatan di Pusat Studi Papua ini antara lain Diskusi, Studi Penelitian dan memfasilitasi beasiswa bagi anak-anak Papua. Dimata mahasiswa-mahasiswinya Antie lebih dari seorang guru  ia seperti ibu bagi mereka.

Ketidak adilan yang dirasakan rakyat Papua berhasil merebut hati Antie untuk memberikan seluruh hidupnya demi memperjuangkan hak-hak rakyat Papua.

Harapan menyekolahkan banyak anak-anak Papua terus ia upayakan dengan mencari tangan-tangan yang mau membantu dalam hal pendidikan bagi anak-anak papua.


Lebih Dekat Dengan Antie Solaiman

Riwayat Hidup

I. Data Pribadi

Nama Lengkap       :           Dr. Yugianti Solaiman, Dra., MA.
Tempat/Tgl Lahir    :           Jokja, 9 Desember 1952
Alamat                   :           1. Jl. Jatikramat II/2 Pondok Gede Jakarta
2. Jl. Serui No. 13 Abepura Jayapura, Papua
Status                     :           Menikah, 3 orang anak
Pekerjaan               :           Dosen/peneliti/pekerja LSM.
Mengajar di Universitas Kristen Indonesia    
                                          (UKI) Jakarta, 1984 – 2007  
Hobby                    :           Membaca, Menulis, Sastra
Kegiatan Sosial       :           Aktif di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan
                                          Perempuan, dan Pelayanan Penjara (a.l penanganan HIV/AIDS
dan korban kekerasan).

Nama Suami           :           Drs. Kristianto Solaiman
Tempat/Tgl Lahir    :           Jokja, 3 September 1949
Alamat                   :           Jl. Jatikramat II/2 Pondok Gede Jakarta
Pekerjaan               :           Dinas Tata Kota Departemen Pekerjaan Umum (PU)

Anak:
  1. Ir. Abigail Meita Andaru Gumebyar Solaiman, MSc – 28 tahun, Jakarta
  2. Naomi Lintang Pepadang Gumelar Solaiman, S.S – 22 tahun, Jakarta
  3. Jonathan Anggraito Satyawarta Gumilang Solaiman – 15 tahun, Jayapura 
 
II. Organisasi 
Keanggotaan dalam Organisasi, a.l
1.      Serikat Buruh Sejahtera Indonesia/SBSI, 1996 – 2002, Ketua II
2.      Solidaritas Pejuang Ham Indonesia/SPHI, 1999-2006, Ketua II –Hubungan LN
3.      Perempuan Indonesia Satu/PIS, 2003-skr, Ketua II
4.      Lentera Kasih/LK, 1998-skr, Ketua
5.      New Beginning Ministry/NBM, 2006-skr, Ketua II
6.      Papua Pusaka Bangsa/PPB, 2007-skr, Wakil Ketua
7.      Prison Fellowship International/PFI, 1998-skr, Wakil Sekretaris untuk Indonesia, 
8.      1998-skr
 
III. Riwayat Pendidikan

a. Pendidikan Formal
1.      1.SD, SMP, SMA – Jokja, 1959-1972
2.      Fak. Peternakan UGM – Jokja, 1972-1975 (tidak selesai)
3.      Fak. Sastra dan Filsafat/S-1 – Universitas Indonesia Jakarta, 1983
4.      Studi Amerika/S-2 – Universitas Indonesia Jakarta, 1990
5.      Etika Sosial Politik/S-3 – Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 1997-2000
6.      Etika Sosial Politik/S-3 – Seminary Theologi dan Filsafat Jakarta, 2003


b. Kursus
1.            Teori Ham: a.l LBH Jakarta, Komnas Ham Jakarta, PBHI Jakarta , Fak. Hukum UI    
2.            Jakarta, Solidamor, Elsam Jakarta Asia Forum Bangkok, Fight for Human Right,   
3.            Darwin Australia,  dan NETWIN Sidney, Australia.
4.            Perburuhan: a.l Dep. Transmigrasi dan Tenaga Kerja, LBH Jakarta, SBSI Jakarta,
5.            Komnas Ham Jakarta, Tenaganita Kuala Lumpur Malaysia, Human Right Watch   
6.            Geneva, Australian Labour Union Melbourn Australia, World Teachers Union 
7.            Albhena Bulgaria, Asia Forum Seoul Korea  
8.            Prison Service and Advocacy: Prison Fellowship International Sophia Bulgaria, 
9.            Prison Fellowship Asia Singapore
10.        Demokrasi: Freidrich Stiftung Jakarta, Partnership for Government Reform Jakarta, 
11.        UNDP Jakarta, UI Jakarta, UKI Jakarta
12.        HIV/AIDS: Jakarta, Surabaya, Hongkong
13.        Perempuan dan Anak: LBH Apik Jakarta, Kantor Pemberdayaan Perempuan Jakarta, Komnas Perempuan Jakarta, Elsam Jakarta, Fight for Children, Seuol Korea
14.        Advokasi masyarakat Indigeneous: Darwin, Melboune,  Sidney, Geneva.

 IV. Pengalaman Mengajar

  1. Fak. Hukum UKI, 1985 –  skr. Mata kuliah: Pengantar Filsafat, Sosiologi, Filsafat Hukum, Ham
  2. Fisipol UKI, 1987 – skr. Mata Kuliah: Isu2 Global, Sosiologi, Sejarah Pemikiran, Ham
  3. Departemen MKDU UKI, 1985 – 1993. Mata Kuliah: Ilmu Sosial, Etika Umum    
  4. Pascasarjana (S-2) Hukum UKI, 2004 – skr. Mata Kuliah: Filsafat Hukum, Etika dan Moral  
  5. Sekolah Tinggi Perburuhan SBSI, 1997-2001. Mata Kuliah: Sejarah Perburuhan, Sosiologi, Ham

V. Kegiatan di Masyarakat, meliputi bidang:

  1. Human Right
  2. Pemberdayaan Perempuan
  3. Pelayanan Penjara
  4. HIV/AIDS
  5. Serikat Buruh 

VI. Kegiatan Akademis: menulis buku, menulis teks kuliah, berceramah, mengajar, 
      seminar, diskusi, penelitian.

  1. Menulis Buku:
1.      Perempuan di Lereng Merapi. Autobiografi – BPK Gunung Mulia Jakarta 1997
2.      Civil Society dan Tantangan Baru – BPK Gunung Mulia Jakarta 2000
3.      Mentawai dan Paradigma Baru: Kebutuhan Sebuah Kabupaten – LPPM UKI Jakarta 1999
4.      Perjuangan LSM di Mentawai – LPPM UKI Jakarta 1998
5.      Ham dan Gerakan Reformasi International – LPPM UKI Jakarta 1996
6.      Politik Pemberdayaan: Otonomi Desa – LPPM UKI Jakarta 2000
7.      Marjinalisasi Desa di Bawah Orde Baru – LPPM UKI Jakarta 2001
8.      Theys Hiyo Eluay: Pikiran yang Diredam – LPPM UKI Jakarta 2000
9.      HIV dan Tantangan Papua – Pemda Maerauke dan LPPM UKI Jakarta 2001
10.  Gerak2 Perjuangan di Era Reformasi – Yakoma Jakarta 2000
11.  Buruh dan Kekuasaan Negara – SBSI Jakarta 1999
12.  Praktek Kekerasan di Indonesia – LPPM UKI Jakarta 1999
13.  Politik dan Tata Pemerintahan Baru – Lentera Kasih Jakarta 2004
14.  Kekuasaan Politik dalam Kebudayaan – Lentera Kasih Jakarta 2004
15.  Hidup Keseharian Perempuan Arfak – Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Lentera Kasih Jakarta 2005
16.  Perang Suku di Papua – Lentera Kasih 2007 (belum diterbitkan)

  1. Teks Perkuliahan/Diktat/Buku Kecil
1.      Pengantar Filsafat untuk Mahasiswa – Fak. Hukum UKI Jakarta 1985, 1987, 1997, 2000
2.      Moral dan Etika – Pascasarjana Hukum UKI Jakarta , 2004, 2006
3.      Hukum dan Kekuasaan – Pascasarjana Hukum UKI Jakarta, 2005
4.      Hukuman Mati dan Moral Etika – Pascasarjana Hukum UKI Jakarta, 2006
5.      Ilmu Sosial dan Perkembangan Kedokteran – MKDU UKI Jakarta, 1990, 1993
6.      Sosiologi untuk Kaum Buruh – Departemen Kader SBSI Jakarta, 1997
7.      Reformasi Birokrasi di Penjara Indonesia: Perlu dan Mendesak – SBSI Jakarta 1999
8.      Sejarah Perburuhan di Indonesia dan Tantangan Orde Baru – Departemen Kader
9.      SBSI Jakarta, 1997
10.  Perempuan dan Reformasi Politik di Indonesia – LPPM UKI Jakarta 2003
11.  Ham dan Prospek Hukum Internasional – Fak. Hukum UKI Jakarta, 2001
12.  Perang Sebagai Kejahatan – Fisipol UKI Jakarta, 1999
13.  Ham dan Upaya2 Rekonsiliasi – Fisipol dan Fak. Hukum UKI Jakarta, 2002
14.  Filsafat Kritis – MKDU UKI Jakarta, 1997, 1999, 2001, 2003
15.  Etika dan Filsafat Komunikasi – Fisipol UKI Jakarta, 1997, 1999, 2002, 2004
16.  Pancasila dalam Praktek Baru – MKDU UKI Jakarta, 2003
16. Mahkamah Konstitusi dan Partai-Partai – Pascasarjana Hukum UKI Jakarta, 2007

c. Ceramah/Seminar/Diskusi
Meliputi bidang: Perburuhan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Jender dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Ham, Kekerasan, Tata Pemerintahan Baru, dan Demokrasi

d. Penelitian
·        Tema: Pembangunan Masyarakat Desa, Peran Perempuan, Kekerasan, dan Masalah-Masalah Sosial dan Kesehatan di Penjara
·        Tempat2 yang diteliti a.l:
1.      Sumba: Waingapu, Waikabubak
2.      Kalimantan: Sampit, Pontianak, Pulang Pisau, Rawi, Palangka Raya
3.      Mentawai: Pagai (Simeleu, Silak Oinan), Sipora (Bosua, Mailepet, Sioban), Siberut (Muara Siberut,   
4.      Nias: Fahandouma, Lahusa, Gunung Sitoli, Mandrehe, Siroumbu
5.      Papua: Banti, Bokondini, Tiom, Sinakma, Pegunungan Arfak (Irai, Sururey, Testega, Kobre, nDugani), Manokwari
6.      Penjara: Jakarta, Banten, Manokwari 


VII. Majalah

Mendirikan dan Memimpin:
  1. Honeste Vivere – Majalah Hukum dan Ham, Fak. Hukum UKI Jakarta, Ketua: 1985-2001
  2. Sociae Polites – Majalah Sosial Politik, Fisipol UKI Jakarta, Pendiri dan Ketua: 1997-2004
  3. Sasmita – Majalah Agama dan Masyarakat, Pascasarjana Satya Wacana Salatiga, Pendiri dan Ketua: 1997-2000
  4. Praxis – Majalah Perempuan dan Lingklungan Hidup, LPPM UKI Jakarta, Pendiri dan Ketua: 2002-2006
  5. Hak untuk Berjuang – Majalah Ham, Solidaritas Pejuang ham Indonesia Jakarta, Pendiri dan Wakil Ketua: 2000 – skr

VIII. Lain-Lain

  1. Ikut melahirkan Partai Buruh Nasional (PBN) Jakarta 1998
  2. Bersama dengan kawan-kawan di Lentera Kasih mendirikan:
Stisipol Edei Betski di Manokwari 2005: Politik, Pemerintahan, dan Sosiologi
Stisipol Yaleka di Maro Merauke 2006: Pemerintahan, Administrasi Negara
  1. Punya perhatian pada masyarakat indigeneous.
  2. Mengunjungi beberapa negara untuk ikut seminar dan konferensi, a.l: Malaysia, Korea, Singapore, Jerman, Rumania, Perancis, Australia, Amerika, Bulgaria, Papua New Guinea, dan Thailand.

Jakarta, Maret 2008
 
Antie Solaiman   




 

No comments:

Post a Comment